Selamat Datang di Web Resmi SCBD Sragen www.sragencapacitybuilding.blogspot.com
Friday 8 April 2011

SCBD dan Bagian PP Setda Sragen Gelar Seminar Gender dan Anak

Kepala Bagian Pemberdayaan Perempuan Setda Sragen Rina Wijaya, SP. MT (kanan-kiri), Dr. phil. Dewi Candraningrum dan Ahmad Badawi, M.Si selaku tim penyusun Buku Profil Gender dan Anak Kabupaten Sragen dalam Seminar Penyelenggaraan Data Gender dan Anak di Aula Merbabu Badan Diklat dan Litbang Sragen (7/4).

Sragen- Upaya Pemerintah Kabupaten Sragen menuju pembangunan berprespektif gender dan anak semakin ditingkatkan. Setelah melewati tahap demi tahap penyusunan, akhirnya pada hari Kamis (7/4) SCBD Sragen bekerjasama dengan Bagian Pemberdayaan Perempuan Pemda Sragen mengadakan seminar buku profil gender dan anak bertajuk “Seminar Penyelenggaraan Data Gender dan Anak” di Aula Merbabu Badan Diklat dan Litbang Sragen.

Tujuan diadakan seminar ini adalah mensosialisasikan profil serta strategi program gender dan anak di Kabupaten Sragen dalam bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi ketenagakerjaan, politik dan pengambilan keputusan, hukum dan sosial budaya dan perlindungan perempuan dan anak tahun 2011-2015.

Dengan adanya penyusunan buku profil tersebut kedepannya hak perempuan dan hak anak dapat terpenuhi, seperti yang diungkapkan Drs Ruwiyatno, M.M selaku Plt Sekda Kabupaten Sragen saat membuka seminar tersebut. Untuk itu Ia menghimbau pada seluruh SKPD untuk berperan aktif dalam mengimplementasikan strategi-strategi yang ada dalam buku tersebut sesuai dengan satker masing-masing.

Sekitar 60 peserta yang terdiri dari perwakilan seluruh SKPD dan kecamatan se-Kabupaten Sragen hadir dalam kegiatan yang dipandu oleh Rina Wijaya, SP. MT selaku Kepala Bagian Pemberdayaan Perempuan Setda Kabupaten Sragen.

Ia menjelaskan bahwa penyusunan buku ini adalah hasil kerjasama antara SCBD sebagai pihak yang menfasilitasi penyusunan buku dan Bagian Pemberdayaan Perempuan Setda Sragen.

Dr. Phil Dewi Candraningrum sebagai ketua tim ahli penyusun buku menjadi pembicara pembuka mengawali presentasinya dengan menyoroti aspek kesehatan reproduksi perempuan. “Perempuan pada umumnya rawan mendapatkan gangguan kesehatan pada fungsi-fungsi reproduksi apabila negara tidak memberikan perhatian, maka akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi tersebut perlu mendapatkan perhatian”, ungkapnya.

Menurutnya penyadaran tentang kesehatan reproduksi sejak dini perlu digalakkan sehingga perempuan dapat mengambil keputusan bagi kesehatan dirinya untuk melahirkan generasi yang berkualitas.

Selain memaparkan aspek kesehatan, Ia juga menjelaskan kondisi perempuan di Kabupaten Sragen dalam aspek pendidikan, ekonomi dan ketenagaakerjaan serta politik. Dimana dalam politik peran perempuan belum optimal karena proses seleksi perempuan dalam partai politik hanya menjadi anggota bukan sebagai kader.

SIMONEP

SIMPEG

CATEGORY

Followers

Powered by Blogger.